Wednesday, September 21, 2011

Aliran Positivistik

Positivistik adalah salah satu aliran filsafat modern. Istilah Positivistik pertama kali digunakan oleh Francis Biken seorang filosof berkebangsaan Inggeris, kemudian dilanjutkan oleh August Comte. Ia berkeyakinan bahwa tanpa adanya pra asumsi, komprehensi-komprehensi pikiran dan apriori akal tidak boleh menarik kesimpulan dengan logika murni maka dari itu harus melakukan observasi atas hukum alam.
Pada dasarnya positivistik adalah sebuah filsafat yang meyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada pengalaman aktual-fisikal. Tesis aliran ini adalah bahwa ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid, dan fakta-fakta sajalah yang mungkin dapat menjadi objek pengetahuan. Positivisme mengakui eksistensi dan menolak esensi. Ia menolak setiap definisi yang tidak bisa digapai oleh pengetahuan manusia. Bahkan ia juga menolak nilai (value).
Dalamm aliran ini dikenal istilah Law of Three Stages : pertama, tahapan agama dan ketuhanan, pada tahapan ini untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi hanya berpegang kepada kehendak Tuhan atau Tuhan-Tuhan; tahapan kedua, adalah tahapan filsafat, yang menjelaskan fenomena-fenomena dengan pemahaman-pemahaman metafisika seperti kausalitas, substansi dan aksiden, esensi dan eksistensi; dan adapun Positivistik sebagai tahapan ketiga, menafikan semua bentuk tafsir agama dan tinjauan filsafat serta hanya mengedepankan metode empiris dalam menyingkap fenomena-fenomena.
            Dalil/prinsip aliran positivistik adalah :
a.    objektif : teori – teori tentang semesta haruslah bebas nilai.
b.    fenomenalisme : ilmu engetahuan mengkaji yang teramati sehingga terjadi penyingkiran terhadap metafisais  yang diandaikan di belakang gejala-gejala penampakan.
c.    reduksionisme : semesta direduksi sebagai fakta keras yang dapat diamati.
d.   naturalisme : semesta adalah obkek-objek yang bergerak secara mekanik.
e.    kualitas penelitian ditentukan oleh metodologi bukan subjektifitas peneliti.

Aliran Konstruktivistik

Konstruktivisme adalah suatu filsafat pengetahuan yang memiliki anggapan bahwa pengetahuan adalah hasil dari konstruksi (bentukan) manusia itu sendiri. Manusia menkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan mereka. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan yang sesuai.
Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan inderanya karena pengetahuna bukanlah kenyataan yang ontologis. Tujuan dari pengetahuan bukanlah mengetahui realitas, tapi bagaimana kita tahu atau menjadi tahu. 
Konsep paradigma Kuhn dan konstruktivis berpandangan bahwa semesta secara epistimologi sebagai hasil konstruksi sosial. Konstruktivistik mengemukakan empat prinsip dasar :
a.    anitifondasi : tidak ada satu fondasi atau metode yang mantab bagi dunia ilmu pengetahuan.
b.    keterpecahan : realitas bukanlah sistem tunggal yang terintegrasi sepenuhnya.
c.    konstruktivistik : menyangkal kemungkinan epistimologi dapat berkembang untuk mengatasi perubahan dan fragmentasi.
d.   neopragmatis : tidak ada penegetahuan yang komperehensif, sepenuhnya transaparan dan independen dari subjek yang mengamati. Peneliti ikut berperan dalam menentukan hasil.

Dari uraian singkat di atas tentang positivistik dan konstruktivistik maka antara keduanya ditemukan persamaan dan perbedaaan.
Persamaan positivistik dan konstruktivistik
a.    keduanya mengakui bahwa eksistensi indera untuk mengetahui sesuatu
b.    tidak ada satu metode atau fondasi yang mantab (antifondasi dan unified science)
c.    mengakui keberadaan yang maha kuasa

Perbedaan positivistik dan konstruktivistik
Positivistik
Ponstruktivistk
a.    pengetahuan diperoleh dari fakta empiris
b.    kualitas penelitian ditentukan oleh metodologi
c.    pengetahuan bisa ditransfer
d.   tidak ada kebenaran yang objektif
e.    monoperspektif
a.    pengetahuan adalah bentukan manusia
b.    subjektifitas peneliti juga berperan
c.    pengetahuan tidak bisa ditransfer
d.   kebenaran adalah jika pengetahuan itu bermanfaat bagi manusia (pragmatis)
e.    multiperspektif

No comments:

Post a Comment